Robot Angsa Pengecek Kualitas Air Bersih

Robot Angsa Pengecek Kualitas Air Bersih – Biasanya jika ingin melakukan pengecekan kualitas air bersih, di perlukan dahulu beberapa cara yang akan di lakukan oleh ilmuan ataupun pakar tertentu. Namun sepertinya hal itu tak perlu lagi di lakukan, mengapa demikian? Karena saat ini telah di cipatkannnya teknologi terbaru, yaitu robot angsa yang bertugas untuk mengecek kualitas air bersih.

Baca juga: Ini Dia Tugas Penting Yang Di Berikan Pada Robot Belut

Robot angsa itu berhasil di ciptakan oleh Peneliti dari Universitas Nasional Singapura yang berfungsi untuk mengetes kualitas air untuk konsumsi publik di negeri Singa itu. Dilansir dari laman Dezeen pada Minggu (21/1/2018), robot angsa yang dinamakan NUSwan itu dijalankan melalui kendali jarak jauh dengan tenaga pendorong berupa baling-baling bawah air, layaknya pada perahu mesin.

Robot angsa itu pun juga dilengkapi dengan beberapa sensor, NUSwan dirancang untuk melakukan pengamatan dan penelitian kualitas pada sumber air tawar dan waduk, seperti kadar oksigen terlarut atau klorofil, yang berdampak pada lingkungan sekitar.

Robot ini diyakini mampu hadirkan alternatif pengecekan kualitas air yang kompleks, namun lebih murah dibandingkan metode yang selama ini digunakan oleh pemerintah Singapura.

Sebagaimana diketahui, wilayah yang kecil membuat Singapura harus berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduknya. Selalui mellalui proses distilasi air laut, peemrintah setempat juga membangun sumur serapan dan waduk tampung untuk menangkap air hujan, lalu kemudian diolah menjadi air yang aman dikonsumsi manusia.

“Di negara sekecil Singapura, penanganan pasokan air bersih adalah isu yang krusial. Penanganannya juga kompleks, serta rentan mengalami gangguan pada ketahanan kualitas yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti meningkatnya urbanisasi, aktivitas rekreasi, dan lain sebagainya,” ujar salah peneliti terkait kepada surat kabar The Strait Times.

Laju perkembangan Singapura yang pesat dari tahun ke tahun membuat mega kota ini mulai mengalami ketimpangan antara jumlah wilayah resapan air dan konsumsi publik. Wilayah resapan air di bagian tengah, utara, dan barat Singapura perlahan mulai tergusur oleh derap pembangunan properti dan ragam infrastruktur.

Masalah tersebut sebenarnya sudah disadari oleh pemerintah Singapura sejak dekade 80-an, yakni salah satunya dengan menerapkan kebijakan pembangunan waduk tampung di beberapa lokasi. Waduk-waduk tampung ini bertujuan untuk menampung air hujan dan mengolahnya menjadi air bersih. Belakangan, beberapa waduk tampung juga digunakan sebagai medium untuk mengonversi air limbah menjadi air bersih.

Kementerian Lingkungan dan Sumber Air Singapura menyebut kian banyaknya tantangan untuk menjaga pasokan air bersih sejak memasuki abad ke-21.

Show Buttons
Hide Buttons